Kamis, 30 April 2009

BANG AGUNG

BANG ANGGA

bang angga,dia adalah kakak ku setelah bang arfan,ia memang masi menetap di lampung,tapi ia sekarang sedang sibuk-sibuknya mengurus toko parfum milik bang zig,yah bang zig adalah kakak angkatnya .. mereka kenal sekitar 6 tahun laul .. bang zig adalah bos bang angga..sampai sekarang tapi mereka tetap akrab seperti kakak dan adik yang tidak terpisahkan ..
kembali ke masalah bang angga,sepulang kerja bang angga selalu menyempatkan waktu untuk pacarnya malah bisa di bilang bila ada 24 jam waktu dalam sehari,itu di habiskan untuk kerja dan pacaran ..
ahahhaa pola hidupnya yang selalu aku amati.

BANG ARFAN

bang arfaan adalah kakak ku yang paling tua ..
sekarang ia tidak tinggal di lampung lagi,ia sekarang bekerja dan menetap di bekasi,bersama istri dan satu putri mereka yang di beri nama ajeng priskilia,sekarang usianya sudah 3 tahun jalan..
bang arfan sangat jarang pulang ke lampung,
yah ia karna kesibukannya ia jarang pulang kampung,jangan kan pulang,sekedar memberi kabar lewat handphone yang mudah pun sangat jarang sekali,ia lebaran tahun ini memang pulang,itu juga karna ia tidak pulang kampung sedah 3 tahun ..
tapi tetap ia adalah anak kesayangan bunda ..
maaf agak saya ralat,kalau bang bunda memang tidak pernah pilih kasih dengan anak-anaknya..
semuanya di perlakukan sama dengan bunda..

TENTANG KELUARGAKU

keluarga kami adalah keluarga yang sangat harmonis,ada ayah , bunda ,bang arfan , bang angga ,kak aftina tapi panggilan akrabnya ida , ada bang agung , dan ada aku abram,tapi panggilan akrabku di rumah kami ucuk,karna aku anak bungsu.
kami di besarkan dengan pendidikan yang mandiri,agamis,dan memegang nilai-nilai adat,tentu saja karna ayah kami adalah penduduk asli kota lampung.
ayah mendidik kami cukup keras,tapi kami adalah anak-anak yang cukup patuh dengan ayah,sejak kecil kami selalu di beri yang terbaik oleh ayah dan bunda..
seperti makanan,pakaian,dan uang,alhamdulilah kami tidak kekurangan,walau orang-orang dari luar,melihat kehidupan kami cukup susah,yah karna rumah kami terbuat dari bilik bambu (geribik) itu bahasa kasarnya,yah tapi kami tetap tidak menggubris semua pandangan orang itu,terang saja ayah dan bunda biasa saja ..
karna bila di ketahui mereka,ayah ada lah seorang pegawai negri sipil,yang gajinya walau tidak terlalu banyak,tetapi cukup untuk menafkahi keluarga kami..
sampai pada akhirnya kesibukan anak-anak ayah dan bunda memecah kehangatan keluarga kami,yah termasuk aku.